4 Cabor Bakal Dicoret atau Batal Dipertandingkan, Darma Firdaus : Jangan Mencederai Dunia Olahraga Indonesia, Ini Telah Disepakati CdM Meeting
PB Porprov X Riau Batalkan 4 Cabor Dipertandingkan, Darma Firdaus : KONI Riau Cepat Bertindak
PB Porprov X Riau Berencana Membatalkan 4 Cabor, Darma Firdaus : KONI Riau Bersikap
Garda News ~ Bengkalis
Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) X Riau di Kabupaten Kuansing digelar 12 November 2022 mendatang telah ditetapkan berdasarkan rapat kerja (raker) sebanyak 27 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan.
Namun PB Porprov X Riau berencana mencoret atau membatalkan 4 cabang olahraga (cabor) diantaranya Renang, panjat tebing, senam dan biliard yang telah disepakati melalui keputusan tertinggi yakni rapat kerja KONI Provinsi Riau dan Chef De Mission (CdM) Meeting.
Hal ini ditanggapi langsung Ketua KONI Kabupaten Bengkalis Darma Firdaus, S apabila keputusan PB Porprov X Riau mencoret atau membatalkan 4 cabang olahraga (cabor) Renang, panjat tebing, senam dan biliard tidak melalui mekanisme rapat kerja dan Chef De Mission (CdM) Meeting dengan KONI Riau tentunya ini mencederai dunia olahraga indonesia.
“Penetapan 27 cabang olahraga (cabor) dipertandingkan pada Porprov X Riau digelar 12 November 2022 mendatang itu melalui rapat kerja dan Chef De Mission (CdM) Meeting. Jika PB Porprov X Riau membatalkan 4 cabor dimaksud tentunya ini sepihak dan tidak sesuai mekanisme rapat kerja, bahkan mencederai dunia olahraga,” ungkap Darma Firdaus S kepada awak media, Sabtu (17/9/2022).
Pembatalan 4 cabang olahraga (cabor) tersebut. Dikatakanya, bahwa PB Porprov X Riau harus melalui tahapan rapat kerja KONI Provinsi Riau.
“Penetapan 27 cabang olahraga (cabor) inikan diputuskan melalui proses panjang yakni rapat kerja dan Chef De Mission (CdM) Meeting, Tentunya jika ada cabor yang dicoret atau batal dipertandingkan tentunya harus melalui tahapan raker KONI Provinsi Riau, ” tegas pria akrab disapa Ucok lagi.
Ia juga mengatakan, apabila PB Porprov X Riau beralasan 4 cabor dicoret atau batal dipertandingkan dikarenakan ketidaksiapan venue ini tentunya tidak mendasar.
“Kita ambil contoh saja dari 4 venue yang tidak siap. Kenapa tidak dimasukan FAJI disitu, FAJI venuenya arusnya tidak ada. Dan kabupaten lain tidak memiliki sungai yang ada arus, tetapi dipaksa dipertandingkan. Ini ada apa,” tanya Ucok seraya mencontohkan.
Ucok juga mengatakan, apabila di Kuansing untuk 4 cabor Renang, panjat tebing, senam dan biliard venuenya belum siap atau peralatan kurang memadai tentunya bisa dicarikan solusinya dengan digeser didaerah atau venue di provinsi Riau.
“Hasil raker dan Chef De Mission (CdM) Meeting tetap 27 cabor dipertandingkan. Jangan hanya alasan venue di Kuansing tidak siap menjadi alasan untuk PB Porprov X Riau mencoret atau membatalkan. Hargai hasil keputusan raker dan altet yang dipersiapkan masing-masing daerah kabupaten kota yang telah TC dan berlatih serta meluangkan waktunya untuk bisa mengikuti 27 cabor tersebut,” tegas Ucok.
Menurutnya, PB Porprov X Riau sebaiknya melakukan koordinasi ke KONi Provinsi Riau terkait persoalan ini. “Tidak ada aturan yang melarang jika venue digeser ke provinsi atau didaerah lain dan itu dibenarkan, jangan dikarenakan Kuansing tidak bisa mengikuti 4 cabor tersebut kemudian membatalkan hasil keputusan raker KONI Riau, atau ada “Apa- Apanya,” ungkap Ucok dengan tegas.
Terakhir dikatakannya, KONI Provinsi Riau harus segara menyikapi PB Porprov X Riau yang mencoret atau membatalkan 4 cabor yang telah disepakati dalam rapat kerja dan Chef De Mission (CdM) Meeting.
“KONI Provinsi Riau harus segera menyikapi rencana PB Porprov X Riau. Harus dicarikan solusinya. Tidak bisa begitu saja dibatalkan,” tegas Ucok.
Sebelumnya Ketua Harian PB Porprov X Riau, Dedi Sambudy mengatakan 4 cabor bakal dicoret atau batal dipertandingkan.
“Renang, panjat tebing, senam dan biliard kita batalkan,” ungkap Dedi Sambudy disalah satu media.
Meski keputusan 4 cabor ini batal dipertandingkan belum final.
Namun alasan 4 cabor ini batal dipertandingkan, karena terkait kesiapan venue pertandingan.
“Venue renang kita tidak ada, Pak Bupati tak mau ada pertandingan diselenggarakan di luar Kuansing,” katanya.
“Panjat tebing juga begitu. senam, kita tidak punya sarana dan prasarananya. Kemarin sempat ada wacana mau pinjam punya provinsi, tapi setelah kita kaji, bongkar pasang peralatannya akan berisiko terjadi kerusakan,” kata Dedi.”
(…)
editor ( Denz )