GARDA NEWS ~ PEKANBARU
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal pada Selasa (20/9/2022) pagi, meluncurkan terobosan baru berupa aplikasi digital milik Direktorat Polairud, yang bisa diinstal di smartphone berbasis android. Aplikasi juga dilengkapi fitur-fitur canggih yang memudahkan masyarakat untuk berkoordinasi dengan kepolisian.
Aplikasi tersebut diberi nama QRIS yang artinya Quick Respons Information Sistem. Dari namanya saja sudah jelas bahwa aplikasi ini mumpuni merespon cepat laporan masyarakat, mulai dari kejahatan, peristiwa dan berbagai hal lainnya yang berada dalam teritori perairan di Riau.
Kapolda Riau Irjen Iqbal menjelaskan, diluncurkannya aplikasi QRIS Ditpolairud Polda Riau merupakan bentuk pelayanan optimal dan terbaik untuk masyarakat.
“Kita diamanahkan oleh rakyat maka harus betul-betul melakukan upaya maksimal,” kata dia.
Salah satu keunggulan aplikasi QRIS adalah dengan dilengkapi panic button, di mana masyarakat yang sudah menginstal aplikasi bisa berkoordinasi dengan aparat Polair jika melihat suatu kejadian di perairan Riau, mulai dari perompakan dan kejahatan lainnya, kebakaran hingga kecelakaan kapal dan sebagainya.
Dengan satu tombol, petugas terdekat yang berada di lokasi kejadian akan menerima sinyal kemudian melakukan konfirmasi kepada si pemberi laporan, lalu mengambil tindakan sesuai level kerawanannya. Hebatnya, petugas yang mendapat sinyal panic button tak bisa lalai meresponnya.
“Kalau ada anggota yang elek-elekan bahasanya begitu, nanti akan ditindak diberi punishment atau hukuman, itu nanti Propam. Kita ingin berikan jaminan bahwa setiap laporan masyarakat ditindak dengan cepat, fast respon,” yakin mantan Kapolda NTB tersebut.
Selain panic button, aplikasi QRIS juga menyertakan pelayanan lainnya, antara lain informasi cuaca, peta dan jalur perairan, jadwal keberangkatan kapal diseluruh pelabuhan di Riau, informasi kegiatan dan sebagainya.
Polda Riau paham betul, luasan garis pantai Provinsi Riau sepanjang 685,2 kilometer, menjadi tugas sulit untuk diawasi. Tentunya dengan terobosan aplikasi QRIS, akan lebih efektif. Bahkan QRIS juga terkoneksi dengan stake holder lainnya seperti TNI AL, Basarnas dan KSOP.
“Kepolisian harus adaptif. Apa yang jadi keinginan masyarakat, kita harus mempersembahkan, memberikan pelayanan terbaik,” tegas Iqbal.
Kesempatan tersebut sekaligus ditandai Penandatangan Komitmen Bersama antara Kapolda Riau dengan Danlanal Dumai, Kepala Basarnas, Kepala KSOP Kelas I Dumai tentang Strategi Penanggulangan Kejahatan dan Pertolongan Kecelakaan di wilayah Perairan Polda Riau melalui aplikasi Qris (Quik Response Information System).
Selain aplikasi QRIS milik Ditpolairud, Polda Riau juga meluncurkan tujuh layanan aplikasi digital dan website. Artinya sampai saat ini, total sudah 11 aplikasi digital dan web yang telah dioperasikan oleh masing-masing Direktorat dan satuan kerja dijajaran Polda Riau.
Adapun tujuh lainnya yang turut diluncurkan oleh Kapolda Riau antara lain Sipendu (sistem informasi pendataan dumas) yang merupakan inovasi satuan kerja (satker) Inspektorat Polda, Sikapor (sistem informasi kelengkapan anggota Polri sebagai aplikasi inovasi satker Biro Logistik, kemudian Tebas (tepat bersinergi tuntas) adalah aplikasi inovasi satker Biro Operasi Polda Riau, Sikat Narkoba adalah aplikasi inovasi dari satker Direktorat Reserse Narkoba, NGOPI (ngobrol penuh inspirasi) dari satker Direktorat Pengamanan Obyek Vital, Bidkum Corner yang merupakan aplikasi inovasi satker Bidang Hukum, serta aplikasi Buconro (budget consultation room) yang merupakan aplikasi inovasi satker Biro Perencanaan Polda Riau.
(A-R)
editor ( Denz )