garda news ~ Tanggamus
ketua DPC AWPI Tanggamus mengutuk keras atas tindakan yang telah di lakukan oleh salah satu oknum ANS yang menjabat sebagai kepala dinas di salah satu pemkab kerawang Jawa barat.
Imron Tara mengatakan.”perbuatanya sangat biadab dan tak berperikemanusiaan
Apa lagi perbuatan itu dilakukan kepada oknum wartawan,sungguh keterlaluan.”ungkap Imron pada Kamis (22/09).
“Saya ketua asosiasi wartawan propesional Indonesia (AWPI) Tanggamus,ikut membela dan tidak terima atas tindakan ini selain satu profesi tindakan ini memang benar-benar biadab dan tidak berprikemanusiaan dan mohon kepada aparat penegak hukum agar pelaku dapat di hukum yang seberat-beratnya.” “Lanjut Imron.
Sementara Sekejen DPC AWPI KAb Tanggamus Mat Helmi mengatakan Oknum ASN tersebut Harus di Hukum,sesuai dengan undang undang yang berlaku bagaimana pun juga Wartawan adalah lah Pilar Ke 4 tedas nya
Di tempat lain bendahara AWPI Antoni mengumpulkan semua anggota AWPI untuk berdiskusi dalam bersatu padu membela rekan sepropesi yang telah mendapatkan perlakuan yang sadis tersebut.
Serta menyatakan pernyataan sikap.”kami jurnalis Tanggamus mengatakan sikap atas tindakan biadab oknum PNS melakukan penganiayaan terhadap wartawan kami mengecam dan mengutuk keras karena yang diperbuat tidak berperikemanusiaan !
“Kami menghimbau kepada aparat penegak hukum agar segera menangkap dan menghukum yang seadil-adilnya terhadap semua pelaku yang terlibat kepada Bupati Karawang mohon segera menonaktifkan oknum PNS tersebut agar proses hukum berjalan lancar dan kami semua jurnalis Tanggamus siap mengawal agar pelaku dihukum seberat-beratnya.
“kepada para korban kami support dan semangat pantang mundur dalam membela keadilan semangat.!!
Sebelumnya telah di beritakan terkait wartawan online di kabupaten kerawang di aniaya dan cekoki minuman keras dan lebih parah nya nya lagi di paksa minum air seni suatu perbuatan yang sangat biadad apa lagi perbuatan tersebut di lakukan salah satu oknum ASN yang menjabat Kepala Dinas di pemkab kab kerawang 21/09/22
peristiwa penculikan dan penganiayaan saat salah satu korban (Gusti ) di minta untuk bertemu dengan oknum ASN yang menjabat kepala dinas,setelah bertemu di stadion Singaperbangsa Karawang pada Minggu tengah malam korban kemudian di minta memberitahu keberadaan teman nya , Zaenal, sambil diintimidasi dan dicekoki minuman keras (miras). Setelah dicekoki miras, korban Gusti dan Zaenal dipukuli dan dipaksa minum air kencing. Pemukulan juga dilakukan oleh oknum pejabat tersebut. Akibat penganiayaan, korban Gusti dan Zaenal tak sadarkan diri.
(Darwin)
editor ( Denz )