Garda News ~ Sumedang

Kinerja perekonomian global saat ini tengah menunjukkan fluktuasi akibat adanya gejolak krisis ekonomi dan ketidakpastian geopolitik yang terjadi bersamaan sehingga meningkatkan risiko resesi di berbagai negara di belahan dunia.

Dinamika global tersebut akan berdampak terhadap stabilitas ekonomi nasional sehingga perlu berbagai upaya untuk memperkuat kinerja sektor perekonomian, salah satunya dengan cara membangun ketahanan ekonomi daerah.

“Negara luar boleh saja resesi dan ada peristiwa-peristiwa lainnya, tapi Sumedang harus punya ketahanan ekonomi daerah untuk menghadapi tantangan global,” kata Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir di Pendopo Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Rabu, (28/12/2022).

Bupati mengatakan, dalam menghadapi potensi resesi global, arah kebijakan ekonomi Sumedang di Tahun 2023 akan fokus membangun ketahanan ekonomi daerah, salah satunya dengan cara memanfaatan ketahanan pangan lokal melalui hilirasi produksi dan digitalisasi ekonomi.

Menurutnya, ketersediaan pangan yang dapat dijangkau berbagai pihak dinilai mampu ikut menjaga stabilitas ekonomi nasional sehingga potensi ketahanan pangan perlu menjadi fokus untuk ditingkatkan dengan mewujudkan pangan yang berdaulat dan mandiri.

“Perlu “crosscutting” dan mobilisasi modal sosial. Program kita di Tahun 2023, infrastruktur dasar tetap kita prioritas. Kedua ketahanan pangan. Ketiga hilirisasi industri,  Keempat digitalisasi ekonomi, dan literasi digital,”ujarnya.

Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Yusuf Wicaksono menyampaikan, Tahun 2022 kondisi perekonomian global mengalami  penurunan, tapi di Indonesia masih meningkat 5,4%, bahkan Jawa Barat pertumbuhannya lebih tinggi daripada nasional yaitu sebesar 5,74 persen.

Ketegangan geo politik antara Rusia dengan Ukraina berpengaruh terhadap tekanan rantai pasok inflasi global yang menimbulkan gejolak.

“Kinerja Indonesia masih meningkat dibandingkan triwulan dua dan tiga. Masih naik diperkirakan akhir tahun 2022 ini akan terus meningkat,” tuturnya

(( Biro Sumedang ))
editor ( Denz )