GARDA NEWS – SUMEDANG

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk – Cisanggarung ( BBWSC ) Cirebon.

“Ini merupakan salah satu program Pemerintah secara Nasional, Pemerintah telah menggelontorkan anggaran dana untuk program berkelanjutan dimulai pada tahun 2010 Sampai sekarang masih berkelanjutan, Yaitu O

Program Peningkatan Percepatan Tata Guna Air ( P3TGAI ), Guna meningkatkan produksi swasembada pangan di sektor usaha pertanian, khususnya ketahanan pangan jenis padi dan palawija untuk menunjang peningkatan kesejahteraan para petani.

Seperti halnya Desa Tanjungwangi Kecamatan Tanjungmedar Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat.

“Untuk Desa Tanjungwangi dari program P3TGAI mendapat 2 ( dua ) kelompok tani.

“Namun sangat disayangkan sekali, Pasalnya dengan turunnya Program P3TGAI, yang kini sedang berjalan kegiatan pekerjaannya Phisik pembuatan saluran irigasi tersier untuk mengairi areal lahan pesawahan warga.

Pantauan awak Media di lapangan dan menemui beberapa sumber, Terkait untuk Upah Harian Orang Kerja ( HOK ), Diduga Keras Disunat, oleh oknum Sekdes yang berinisial H dan Ketua Kelompok tani Diduga hanya dijadikan Boneka.

Dilokasi kegiatan pekerjaan proyek irigasi tidak dipasang adanya papan Impormasi proyek, Diduga disembunyikan. “Ini jelas telah Melanggar UU No.14 thn 2008 tentang Keterbukaan Impormasi Publik(KIP).

Pada saat awak media menemui salah seorang pekerja yang tidak mau di sebutkan identitasnya ketika ditanya berapa upah harian untuk orang kerja per/hari dibayar untuk tukang…? Di jawab oleh sumber orang kerja, “Ia Mengatakan Terkait mengenai upah kerja untuk tukang hanya dibayar sebesar Rp 95.000.,/Hari, “Ucapnya.

“Sementara itu, jika melihat didalam rencana anggaran biaya yang tercantum didalam ( RAB ), Upah untuk HOK, tukang nilainya sebesar Rp 110 ribu.

“Tidak menutup kemungkinan dengan turunnya anggaran dana program P3TGAI, Rumor yang berkembang konon, terindikasi adanya dugaan pemotongan 20 % dari nilai pagu anggaran sebesar Rp 195.000.000.,( seratus sembilan puluh lima juta rupiah), dengan alasan dana perjuangan bekas pengurusan biaya ajuan program tersebut.

Ditempat terpisah Kepala Desa Tanjungwangi Mamat pada waktu ditemui, Rabu ( 24/5/2023 ), di ruang kerjanya, gagal untuk ditemui menurut stafnya bapak lagi keluar, “Pungkasnya.

(( Red ))
editor ( Denz )