Garda News ~ Soreang
Santri yang mengikuti kelas Madrasah Diniyah merupakan santri yang tidak atau belum masuk bangku perkuliahan. Jumlah santri yang mengikuti kelas Madrasah Diniyah terhitung sekitar 110 santri, yang terdiri dari santri putra dan santri putri yang ada di wilayah kp. Sukaasih RW 10 desa Sukamukti kec Majalaya kab Bandung. Sabtu 08-01-2022.
Di masa pandemi yang serba harus menggunakan protokol kesehatan, kegiatan imtihan tidak diadakan di gedung madrasah seperti biasa, melainkan di halaman masjid Jami Nurul Huda dan memanfaatkan tempat seadanya.
Adapun penempatan imtihan untuk santri putra/i kp. sukaasih RW 10, halaman masjid Jami Nurul Huda.
Pengelompokan kelas imtihan dibagi seperti pengelompokan kelas Diniyah sewaktu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di masa pandemi ini. Tidak seperti biasanya yang dikelompokkan per kelas.
Dalam proses pelaksanaannya, santri diberi waktu beberapa menit untuk pengerjaan soal imtihan. Mulai pukul 09.00-22.00 WIB dan pukul 16.00-17.00 WIB. Seluruh santri yang mengikuti imtihan wajib memakai baju batik. tambahan baju abu kerudung biru.
Bagi santri baru yang mengikuti kegiatan imtihan ini, mungkin masih merasa sulit dan asing. Apalagi bagi santri baru yang masih awam mengenai materi yang diujikan, Fikih. Akan tetapi, khusus untuk santri baru diadakan imtihan khusus dengan materi yang berbeda dengan harapan mempermudah santri baru dalam mengikuti imtihan.
Pada tahun-tahun sebelumnya, imtihan diadakan 1 tahun kali dalam satu periode pembelajaran seperti sekolah pada umumnya, yakni: pada akhir semester ganjil dan akhir semester genap sebelum liburan tiba.
Namun pada tahun ajaran kali ini, pengadaan imtihan hanya dilaksanakan satu kali tepatnya di akhir semester genap sebelum memasuki bulan suci Ramadan.
“Imtihan Alakadarnya ” Senajan tidak maksimal seperti biasanya.” Ustadz Ahyar selaku pengasuh Madrasah Diniyah Jami Nurul Huda.
Panitia pelaksana imtihan tidak mengalami adanya kesulitan. Hanya saja dalam pendataan pembagian kelas, yang terdiri dari tiga tingkatan mengalami sedikit pelik. Harapannya, tahun depan dan seterusnya kegiatan dapat dilaksanakan dengan normal kembali. Termasuk kegiatan belajar mengajar Madrasah Diniyah Mts Nurul Huda
Kegiatan belajar mengajar Madrasah Diniyah Mts Nurul Huda adalah salah satu kegiatan yang sama sekali tidak bisa ditiadakan. Karena dengan adanya kegiatan pembelajaran ini para santri dapat belajar materi mengenai ilmu keagamaan, sehingga dapat menjadi bekal dalam beribadah dan menjalani kehidupan sehari-hari baik sekarang maupun kelak ketika sudah bermasyarakat. ” imbuhnya “
pewarta ((( Redaksi )))
editor ( Denz )