Garda News ~ Bandung Barat

Advisor PT Sinohydro kontraktor dalam pengerjaan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Terapung Waduk Cirata yang bernama Andi Syukri Amal bercuit di akun Facebook pribadinya menerangkan adanya Oknum Wartawan yang kurang Profesional ketika ada konfirmasi dan tidak dapat menunjukan KTA dan medianya tidak terverifikasi, sehingga beritanya dianggap ngawur. Entah apa yang dimaksud sang Advisor tersebut yang terus memantik kepedulian sesama jurnalis.

Suhandi, seorang Jurnalis yang pada saat kejadian itu ada di tempat menjelaskan jikalau acara ketika itu bukanlah acara konfirmasi media terhadap Sinohydro tapi acara undangan tidak resmi untuk ngopi bareng antara awak media dengan PT. PMSE untuk membahas adanya keluhan masyarakat sekitar Waduk Cirata.

“Kami bertiga diundang PMSE untuk ngopi bareng terkait adanya keluhan masyarakat, kami sudah sepakat dari awal bukan mau liputan atau wawancara untuk konfirmasi dan kami pun sepakat untuk tidak membawa alat liputan saat itu,” tegasnya.

Suhandi pun yang menjabat sebagai redaktur di sebuah media menceritakan kejadian saat itu ketika tiba tiba seseorang yang akhir-akhir ini diketahui adalah Advisor PT Sinohydro tiba tiba dengan diduga berbekal sebuah aplikasi Pers sambil berdiri mengecek nama media serta nama seorang Jurnalis yang menurut dia tidak terveripikasi Dewan Pers.

“Kita pun kaget kok kenapa orang ini tiba-tiba di depan banyak orang sambil berdiri petantang petenteng bertanya  seperti itu? Kalau memang dari awal pihak PT. PMSE menanyakan legalitas kami, KTA juga surat tugas sudah tentu kami bawa, juga dasar apa yang dipakai dia mempertanyakan media terverifikasi dan lain-lain ketika itu dipertanyakan dan membuat kami terpantik emosi, untung saat itu kami tidak lanjut berdebat karena keburu dipanggil ke ruangan,” pungkasnya.

Tindakan arogansi dengan mencoba mempermalukan awak media dan diduga sudah direncanakan sebelumnya dengan adanya celah belum terverifikasi mencerminkan tindakan yang tidak terpuji dalam melakukan tugas sebagai salah satu warga Indonesia yang bekerja di perusahaan asal China tersebut.

Sepatutnya dengan adanya keluhan warga yang terdampak harus menjadi  pembelajaran bahwa ada yang belum atau kurang tersampaikan terhadap masyarakat, dan humanis, ramah tamah adalah sebuah sikap yang dapat menciptakan kondusifitas kenyamanan dan keamanan.

Sementara itu, Andi Syukri Amal hanya menjawab singkat saat dimintai konfirmasi terkait cuitannya di akun Facebook, “tunggu aja hak jawab saya secara resmi,” singkatnya.

(Red)
editor ( Denz )