GardaNews ~ Maluku
Ratusan Orang Yang Tergabung
Empat Negeri Yaitu Booy,Aboru,Kariu dan Hualoy (BAKH),Mendatangi Kantor DPRD Provinsi Maluku Meminta Wakil Rakyatnya Untuk Segera Menuntaskan Konflik Kariu Aboru Pada Hari Rabu 9 Februari 2022.
Sebelumnya mereka Lebih dahulu melakukan Tuntutan pada Kantor Gubernur dan Polda Maluku ,namun Mereka tidak Berhasil Bertemu dengan Gubernur dan Kepolda dengan Alasan Gubernur dan Kapolda Tidak Berada diTempat.
Setelah itu merekapun Mendatangi Kantor DPRD Provinsi Maluku untuk menyuarakkan tuntutan Mereka, Setibanya dikantor DPRD
Mereka disambut oleh ketua DPRD Povinsi Maluku Drs Luky Watimury.
Kordinator Lapangan(Korlap) Komarudin Tubaka Dalam Orasinya Menjelaskan, “Kedatangan kami kesini ingin Mendesak Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemda Maluku Tengah,agar segera membangun Rumah Rakyat Yang Terbakar akibat Penyerangan Warga Pelau Terhadap kami Warga Kariu pada beberapa waktu yang lalu,Serta dapat memulangkan kami Ke Negeri Adat kami Secepatnya, “Imbuh Tubaka.
Tubaka Juga mengatakan dalam Orasinya,”kami Mendesak Kapolda Maluku dan Pangdam IX PATTIMURA agar Segera Membangun Pos Jaga Parmanen di Perbatasan Kariu -Pelau untuk mengantisipasi Kemungkinan Terjadinya Konflik Seperti ini lagi
Kedepannya,”TandasTubaka.
“Kami juga Mendesak Kapolda Maluku agar Segera Menangkap Pelaku Pembacokan dan Penyerangan serta Pembakaran Rumah Warga Serta Dua buah Rumah Ibadah Yaitu Gereja GPM Lama Kariu dan Gereja sidang Jemaat Allah (GSJA)Kariu” Tambahnya
Terpisah,Penjabat Pemerintah Kariu Samuel Rajawane,S.Sos ketika dikonfirmasi oleh Media ini,Rajawane Menjelaskan bahwa
Kegiatan ini murni diinisiasi oleh Pemuda/Pemudi Warga Orang Saudara dalam Tatanan Adat Maluku Tengah,Yaitu Booy,Aboru, Kariu dan Hualoy disebut BAKH hal ini dilakukan untuk menyuarahkan Aspirasi Negeri Kariu tanpa diintervensi oleh Pihak Siapapun ini Murni Panggilan Hasti Muda/ Mudi BAKH.” Jelas Rajawane Kepada GardaNews-Maluku
“Perlu saya Jelaskan Kepada Publik bahwa Aksi Ini merupakan Aksi Solidaritas Pemuda/Pemudi 4 Negeri Basudara dalam Menyuarahkan harapan Basudara gandong diKariu,jika Dilihat dari Tatanan Adat Maka Kariu itu merupakan “Saudara Perempuan” dari dari Keempat kampung Tersebut dengan istilah “Potong diKukuh Rasa didaging”,Tandas Rajawane.
“Kami juga Berterima Kepada Ketua DPRD Provinsi Maluku yang mana telah menerima aspirasi Rakyat 4 Gandong muda/Mudi BAKH dihari ini, Kami Berharap Semoga Seruan hati Rakyat yang sementara menderita dapat didengar dan disuarakan kepada Pemerintah Daerah maupun ke Pusat agar Persoalan diKariu dapat Terselesaikan dengan Baik dan Benar,Karena Selain Bantuan Dari Sesama Pelagandong maupun Pemerintah yang telah membantu kami,yang Menjadi kebutuhan Penting kami Warga Kariu adalah, Keadilan dan Kepastian Hukum, karna Negeri Kariu adalah Tanah adat kami dan Kami Harus kembali ke Sana Secepatnya untuk melangsungkan kehidupan kami diTanah kami Sendiri”.Tutup Rajawane
pewarta ((Dimas Luanmase))
editor ( Denz )